Minyak Turun Karena Data China Yang Lebih Lemah

Data Tiongkok lagi - lagi merusak harga minyak, ditengah China-AS yang sedang bernegosiasi memberi harapan pasar untuk kesepakatan perdagangan. West Texas Intermediate, patokan untuk minyak mentah yang diperdagangkan di New York, dan London, Brent, ukuran global untuk minyak, berakhir lebih rendah untuk pertama kalinya dalam lima hari pada hari Senin karena data yang dirilis di China memperkuat tanda-tanda bahwa ekonominya melambat. Penurunan sebagian dibatasi oleh pernyataan Presiden Donald Trump bahwa ia berharap untuk menandatangani lebih awal dari jadwal yang merupakan bagian penting dari kesepakatan perdagangan AS yang direncanakan dengan China. WTI turun 85 sen, atau 1,5%, pada $ 55,81 per barel. Brent menutup sesi perdagangan resmi AS turun 45 sen, atau 0,7%, menjadi $ 61,57. WTI naik 5,4% minggu lalu sementara Brent naik 4,4%. Keuntungan di perusahaan industri China turun untuk bulan kedua berturut-turut sejak bulan September karena harga produsen melanjutkan penurunannya, menurut data menunjukkan pada hari Senin, menyoroti dampak ekonomi yang melambat dan perang perdagangan AS yang berlarut-larut. "Kekhawatiran permintaan jangka pendek dan persediaan musiman akan terus membatasi pergerakan bullish minyak," kata TD Securities dalam catatan pada minyak. Kementerian energi Rusia, sementara itu, mengatakan bahwa OPEC dan sekutu pengekspor minyaknya, yang dikenal sebagai OPEC +, akan menjadi faktor dalam pelambatan pertumbuhan output minyak A.S. ketika mereka bertemu untuk membahas perjanjian produksi mereka pada bulan Desember. Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin juga mengatakan terlalu dini untuk membicarakan pengurangan produksi yang lebih dalam ketika OPEC masih lebih dari sebulan lagi.

Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajamyang terbuktimenghasilkan 18.000 pips dalam 1 tahun ini? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.

MINYAK TURUN KARENA DATA CHINA YANG LEBIH LEMAH

Related Article

Latest Article