- Minyak tertekan dan mengakhiri minggu kemarin jauh lebih rendah
- Kekuatiran kenaikan suku bunga AS dapat membebani permintaan
- Pasokan AS, menunjukkan persediaan minyak mentah naik ke level tertinggi sejak Juni 2021
Minyak turun $2 per barel mengakhiri minggu kemarin jauh lebih rendah, karena kekuatiran kenaikan suku bunga AS di masa depan dapat membebani permintaan dan tanda-tanda meningkatnya pasokan minyak mentah dan bahan bakar.
Pada hari Kamis, dua pejabat Fed memperingatkan kenaikan suku bunga sangat penting untuk mengekang inflasi. Sentimen mengangkat dolar AS, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Minyak mentah Brent berjangka turun $2,14 atau 2,5%, menjadi $83,00 per barel, turun 3,9% minggu ke minggu. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup turun $2,15, atau 2,7%, menjadi $76,34, turun 4,2%.
Berbagai tanda pasokan yang cukup juga membebani pasar.
Produsen minyak Rusia berharap untuk mempertahankan volume ekspor minyak mentah saat ini, meskipun pemerintah berencana untuk memangkas produksi minyak pada bulan Maret, kata surat kabar Vedomosti.
Pasokan AS, menunjukkan persediaan minyak mentah dalam sepekan hingga 10 Februari naik 16,3 juta barel menjadi 471,4 juta barel, level tertinggi sejak Juni 2021.
Beberapa dukungan datang dari langkah minggu ini oleh Badan Energi Internasional dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk meningkatkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini, mengutip ekspektasi untuk lebih banyak permintaan China.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
