Minyak Merosot, Lalu Kembali Naik Setelah Tweet Trump

Trump sudah mulai mentweet lagi pada minyak, tetapi pasar memutuskan itu tidak layak saat ini. Pergerakan minyakkembali secara politis setelah penyerahan laporan Mueller, Presiden Donald Trump pada Kamis mengirimkan tweet keduanya tahun ini tentang minyak, menyerukan OPEC untuk meningkatkan produksi dan menurunkan harga komoditas. Pasar awalnya tenggelam sebanyak 1% saat presiden menyalakan kembali pertempurannya dengan OPEC. Tetapi pada penutupan, minyak mentah telah memulihkan sebagian besar dari kerugian itu, menetap sedikit lebih rendah. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York berakhir turun untuk hari kedua berturut-turut, penurunan hanya 11 sen, sehingga ditutup pada $ 59,30. Brent yang diperdagangkan di London, patokan minyak global, turun hanya 1 sen menjadi $ 67,30. Tweet Trump adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap jatuhnya harga minyak 25% tahun lalu. WTI naik hampir 31% tahun ini dan Brent naik 26%. Survei harian AAA tentang harga bensin eceran menunjukkan rata-rata AS di $ 2,685 per galon, naik 18,5% tahun ini. Seperti pertempuran yang ia lakukan di banyak bidang lain, presiden telah mengandalkan Twitter untuk mencoba dan meredam reli dalam minyak mentah dan mengurangi biaya bahan bakar di pompa untuk orang Amerika. Dengan OPEC, ia memulai pada April tahun lalu, menjelang pemilihan tengah semester AS pada November. Dalam tweet hari Kamis, ia berkata: "Sangat penting bahwa OPEC meningkatkan aliran Minyak. Pasar Dunia rapuh, harga Minyak menjadi terlalu tinggi. Terima kasih!"

Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajam, yang terbuktimenghasilkan 3407 pips dari tanggal 1-28 Februari 2019? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant dan WhatssApp disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.

MINYAK MEROSOT, LALU KEMBALI NAIK SETELAH TWEET TRUMP

Related Article

Latest Article