Harga minyak mentah Brent terkoreksi lebih jauh dari level tertinggi empat tahun pada hari Rabu dan minyak mentah AS turun, setelah AS mengatakan akan memastikan pasar minyak mentah dipasok dengan baik sebelum sanksi diberlakukan kembali terhadap Iran dan ketika Presiden Donald Trump mengkritik harga tinggi.
Minyak mentah Brent berjangka turun 43 sen, atau 0,5 persen, pada $ 81,44 per barel pada 0041 GMT, setelah mendapatkan hampir 1 persen pada sesi sebelumnya. Sebelumnya pada hari Selasa, Brent mencapai tertinggi sejak November 2014 di $ 82,55 per barel.
Minyak mentah AS berjangka turun 40 sen, atau 0,6 persen pada $ 71,88 per barel. Mereka naik 0,3 persen pada hari Selasa untuk ditutup pada level tertinggi sejak pertengahan Juli.
Namun, Brent berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kelima berturut-turut, rentang terpanjang untuk patokan global sejak awal 2007, ketika enam kuartal berjalan menuju rekor tertinggi $ 147,50 per barel.
"Kami akan memastikan sebelum reimposisi sanksi kami bahwa kami memiliki pasar minyak yang dipasok dengan baik," utusan khusus Washington untuk Iran, Brian Hook, mengatakan pada konferensi pers di Majelis Umum PBB.
Dalam pidato di PBB, Trump menegaskan kembali seruan kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk memompa lebih banyak minyak dan menghentikan kenaikan harga.
Dia juga menuduh Iran menyebarkan kekacauan dan menjanjikan sanksi lebih lanjut kepada anggota OPEC setelah pembatasan ekspor minyak diberlakukan mulai awal November.
---------------------
Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.
Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.
