Harga minyak bergerak relatif stabil di antara penguatan dolar dan turunnya persediaan pasar minyak dunia. Isu rencana Uni Eropa yang akan menerapkan sanksi baru atas Rusia termasuk boikot impor minyak masih turut mendominasi pasar.
Dolar AS (USD) menguat ke level tertingginya sejak Desember 2002 sehari setelah bank sentral Amerika Serika (AS) Federal Reserve (Fed) menegaskan bahwa mereka akan mengambil langkah agresif untuk memerangi inflasi.
Usulan sanksi yang akan dijatuhkan oleh Uni Eropa membutuhkan persetujuan dari seluruh anggotanya yang terdiri atas 27 negara. Salah satu isi sanksi tersebut adalah menghentikan impor produk minyak dari Rusia di akhir tahun 2022 dan melarang pengiriman serta layanan asuransi untuk pengiriman minyak Rusia.
Menurut Bjornar Tonhaugen, kepala riset pasar minyak Rystad Energy, pasar tidak sepenuhnya yakin embargo minyak Uni Eropa akan terjadi, jadi kenaika harga minyak lebih lanjut kemungkinan akan terjadi di bulan-bulan musim panas, jika sanksi tersebut resmi dijatuhkan.
Di luar Eropa, Jepang mengatakan bahwa mereka akan mengalami kesulitan jika segera menghentikan impor minyak Rusia.
Sementara itu, Organization of the Petroleum Exporting Countries, Rusia dan produsen lain yang bekerja sama dalam OPEC+ setuju untuk sedikit menambah produksi. Tanpa menghiraukan seruan dari negara-negara Barat untuk menambah produksi lebih tinggi, OPEC+ hanya sepakat menambah 432.000 barel per hari saja.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
