Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

MINYAK MENTAH ANJLOK PASCA DATA AS

06 December 2022 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Minyak mentah anjlok tadi malam karena kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan melanjutkan kebijakan suku bunga agresifnya.
  • G7 dan Australia pekan lalu sepakat membatasi harga minyak Rusia di harga $60 per barel.

Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Minyak mentah anjlok tadi malam menyusul data sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan melanjutkan kebijakan suku bunga agresifnya.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok hingga $76.76 per barel. Kontrak bulan mendatang untuk WTI sendiri telah mulai diperdagangkan lebih rendah daripada harga spot dalam setengah tahun, yang disebut kondisi pasar contango yang mengindikasikan kelebihan pasokan.

Aktivitas sektor jasa AS terlihat naik di bulan November, dengan meningkatnya jumlah pekerja, sehingga menjadi semacam bukti bahwa momentum bangkitnya perekonomian terutama dalam menghadapi risiko resesi tahun depan.

Data tersebut seolah memupus harapan bahwa Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga di tengah tanda-tanda melambannya inflasi.

“Ekonomi makro masih berkutat di sekitar Fed dan apa yang akan mereka lakukan terhadap suku bunga,” kaa Phil Flynn, analis Price Futures Group.

OPEC+ juga sebelumnya di hari Minggu sepakat untuk menjalankan kesepakatan pemangkasan produksi sebesar dua juta barel per hari mulai November hingga tahun depan. Keputusa ini sempat membawa minyak mentah menguat sebelum anjlok tadi malam.

“Keputusan tersebut… tidak mengejutkan, mengingat ketidakpastian pasar akibat keputusan Uni Eropa untuk melarang impor minyak Rusia dan keputusan pembatasan harga minyak Rusia oleh G7 Apalagi, OPEC+ menghadapi risiko potensi pelemahan ekonomi global dan kebijakan zero COVID Cina,” kata Ann-Louise Hittle, wakil presiden perusahaan konsultan Wood Mackenzie. 

G7 dan Australia pekan lalu sepakat membatasi harga minyak Rusia di harga $60 per barel.

Di saat yang sama, sinyal positif dating dari importir minyak terbesar dunia, Cina, yang memperlonggar kebijakan pembatasan aktivitas.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex