MINYAK MENGUAT PASCA DATA US NFP

05 September 2016 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Harga minyak mentah menguat 3 persen di hari Jumat lalu setelah laporan resmi memperlihatkan bahwa pertumbuhan lapangan perkerjaan di bulan Agustus di Amerika Serikat tidak sesuai dengan harapan pasar. Data US Non-Farm Payrolls (NFP) yang mengecewakan memperkecil peluang bagi Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menaikkan suku bunga di bulan ini pada pertemuan yang akan diadakan pada tanggal 20-21 September mendatang. Jumlah oil rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS naik 1 menjadi 407, yang menandai kenaikan ke-9 dalam 10 pekan, menurut perhitungan mingguan yang dilakukan oleh Baker Hughes. Di tahun lalu di waktu yang sama, para pengebor minyak mengoperasikan 662 rig. Minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar $1.27 atau 2.77 persen ke kisaran $46.72 per barel namun saat ini secara umum bergerak dalam downtrend dan melemah lebih dari enam persen sepanjang pekan lalu. Sementara itu WTI naik $1.28 atau sekitar 2,97 persen ke kisaran $44.44 per barrel. Sebelumnya harga minyak sudah sempat menguat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Bloomberg bahwa kesepakatan antara para eksportir minyak mentah untuk menahan angka produksi bisa menjadi keputusan yang tepat untuk pasar. Laporan tersebut dipublikasikan di hari yang sama ketika Menteri Energi Rusia Alexander Novak membicarakan potensi pembicaraan tentang pembatasan produksi tersebut. Arab Saudi yang merupakan eksportir minyak terbesar dunia sepertinya juga telah melunak dan kemungkinan akan mendukung stabilitas produksi pada pertemuan di Aljazair. Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan bahwa ia optimis akan hal tersebut. Para anggota OPEC akan mengadakan pertemaun informal pada tanggal 26-28 September di Aljazair.