Minyak Melonjak 2%, Krisis Venezuela

Lampu-lampu telah padam lagi di Caracas, seperti halnya pembacaan tangki minyak AS yang diperkirakan telah menurun selama seminggu ketiga berturut-turut, menjadi faktor menguatnya harga minyak mentah WTI ditutup menguat$ 1,12, atau 1,9%, pada $ 59,94, setelah puncak sesi di $ 60,37. Itu hanya sedikit lebih tinggi dari level 2019 minggu lalu dikisaran$ 60,39 untuk patokan minyak mentah AS. Brent yang diperdagangkan di London, patokan minyak global, naik 59 sen, atau 0,9%, menjadi $ 67,40 pada 14:53 ET (18:53 GMT). Minyak West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York mendekati kisarantertinggi empat bulan setelah pemadaman besar kedua Venezuela bulan ini meninggalkan jalan-jalan negara Amerika Selatan dan industri minyak dalam kegelapan, memperburuk krisis untuk Presiden Nicholas Maduro yang diperangiolehAS dan sekitar 50 negara-negara lain berusaha untuk menggantikan. Minyak Venezuela yang mengandung belerang sangat berharga bagi penyuling AS dari bahan bakar diesel dan transportasi berat, dan mereka mungkin tidak bisa mendapatkan satu barel lagi karena sanksi administrasi Trump yang bertujuan memastikan pemerintah Maduro tidak menikmati satu sen dari pendapatan minyaknya. Sanksi-sanksi itu dan yang lainnya pada minyak Iran, digabungkan dengan pemangkasan OPEC, diperkirakan menghasilkan minggu ketiga berturut-turut cadangan minyak mentah AS menurun pekan lalu.

Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajam, yang terbuktimenghasilkan 3407 pips dari tanggal 1-28 Februari 2019? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant dan WhatssApp disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.

MINYAK MELONJAK 2%, KRISIS VENEZUELA

Related Article

Latest Article