US Dollar (USD) kokoh terhadap yen dan euro di awal perdagangan hari ini, Rabu (5/8), merespon pernyataan Presiden Federal Reserve Atlanta, Dennis Lockhart, yang menyatakan bahwa ia mendukung kenaikan suku bunga di bulan September.
USD diperdagangkan di kisaran 124.29 setelah naik dari level rendah kemarin di kisaran 123.80-an. Euro stabil di kisaran $1.0892 setelah sempat tergelincir ke level terendah dua minggu di kisaran $1.0879.
Lockhart, yang merupakan anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang memiliki wewenang menentukan arah kebijakan moneter, mengatakan bahwa bisa terjadi kemunduran yang signifikan pada perekonomian Amerika Serikat jika ia tidak mendukung kenaikan suku bunga di bulan September mendatang, demikian seperti yang disampaikannya ke Wall Street Journal.
Setelah tiga hari berada dalam pelemahan yang tajam, US Treasury menguat setelah Lockhart melontarkan pernyataan tersebut dan mendukung USD. Indeks dollar sendiri saat ini bergerak di dekat level tertinggi dua minggunya di kisaran 98.002.
Australian dollar juga merupakan salah satu mata uang yang mendapatkan dorongan bullish. Aussie menguat signifikan kemarin setelah Reserve Bank of Australia memutuskan untuk mengambil langkah untuk memperkuat mata uang Negeri Kanguru tersebut. Aussie menguat 1,3 persen kemarin.
Sementara itu New Zealand dollar justru bergerak ke arah yang berlawanan, yang pelemahannya sudah memasuki hari ke enam. Kiwi melemah 0,1 persen ke kisaran $0.6534 di dekat level terendah enam tahun di kisaran 0.6496 yang tercatat di pertengahan Juli lalu, setelah jatuhnya harga susu internasional.
Seperti diketahui, sektor peternakan sapi perah menyumbang 7 persen ke GDP New Zealand sehingga penurunan harga susu sangat mempengaruhi Kiwi.
