Kilang Minyak AS Tambah Produksi, Harga Minyak Mentah Melemah 2%
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

KILANG MINYAK AS TAMBAH PRODUKSI, HARGA MINYAK MENTAH MELEMAH 2%

19 May 2022 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Minyak mentah melemah setelah data produksi minyak AS bertambah.
  • Krisis pasokan masih membayangi dan kemungkinan menahan pelemahan harga, seiring turunnya produksi Rusia sebesar 9% menyusul sanksi yang dijatuhkan Barat.
  • Pemulihan China dari COVID dan pelonggaran lockdown berpotensi menaikkan kembali permintaan minyak mentah.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Harga minyak mentah tertekan sejauh 2% kemarin (Rabu, 18/5/2022) setelah data resmi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) memperlihatkan bahwa kilang-kilang minyak di AS menambah produksi. Hal tersebut mengurangi kekhawatiran krisis pasokan.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terpantau di harga $107.7 per barel hari ini (Kamis, 19/5/2022) pukul 09.01 WIB.

Persediaan minyak mentah AS di luar perkiraan turun sebesar 3,4 juta barel pekan lalu. Kilang-kilang minyak AS menambah produksi untuk mengimbangi menipisnya persediaan. Kilang-kilang di East Coast dan Golf Coast bahkan dilaporkan menggunakan 95% dari kapasitas produksi mereka.

Dolar AS (USD) masih dalam trend penguatan sementara bursa saham mengalami koreksi karena isu resesi dan meningkatnya inflasi.

Sementara itu Uni Eropa gagal meyakinkan Hungaria untuk membatalkan vetonya terkait embargo minyak Rusia. Hal tersebut turut menambah beban harga minyak mentah. Meskipun demikian sebagian diplomat Uni Eropa memperkirakan kesepakatan akan tercapai pada konferensi tingkat tinggi di akhir Mei ini.

Kendati harga minyak mentah masih tertekan, kekhawatiran pasokan yang berkelanjutan kemungkinan akan menahan pelemahan harga. Menurut laporan dari internal OPEC+, produksi minyak Rusia di bulan April dilaporkan turun hampir 9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring sanksi yang dijatuhkan Barat ke Moskow.

Dari sisi permintaan, kemungkinan akan diakhirinya lockdown di China memberikan harapan pulihnya permintaan. Otoritas China telah memperbolehkan 864 institusi finansial di Shanghai untuk beroperasi kembali dan China juga telah melonggarkan aturan tes COVID untuk pelancong dari AS dan negara-negara lain.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex