Berita forex hari ini, harga minyak kembali tergelincir lebih jauh di perdagangan Asia pada hari Selasa menyusul pemulihan produksi di ladang minyak terbesar Libya dan di tengah keraguan yang terus berlanjut mengenai penurunan produksi OPEC.
Minyak mentah brent turun 18 sen atau 0,3 persen menjadi $ 52,19 per barel setelah turun 0,1 persen pada sesi sebelumnya. Sementara harga minyak mentah A.S. turun 13 sen atau 0,3 persen menjadi $ 49,26 per barel, turun 0,4 persen pada Senin.
Produksi di Libya kembali normal setelah gangguan singkat ketika para pemprotes bersenjata masuk ke ruang kontrol di kota pesisir Zawiya, kata National Oil Corporation (NOC) pada hari Senin.
Lapangan tersebut telah memproduksi sekitar 270.000 barel per hari (bpd), terhitung sekitar seperempat dari output negara tersebut, yang meningkat menjadi lebih dari 1 juta barel per hari pada akhir Juni dari lebih dari 200.000 bpd setahun yang lalu.
Libya dibebaskan dari dorongan untuk mengurangi produksi global dan meningkatkan harga minyak yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen besar lainnya seperti Rusia.
Pemulihan hasil negara Afrika Utara telah mempersulit usaha blok tersebut untuk mengekang pasokan, sehingga menimbulkan keraguan mengenai efektivitas pemotongan output. Output OPEC mencapai level tertinggi 2017 di bulan Juli dan ekspornya mencapai rekor.
Pejabat dari gabungan OPEC dan komite teknis non-OPEC bertemu di Abu Dhabi pada hari Senin dan Selasa untuk membahas cara meningkatkan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut untuk mengurangi produksi 1,8 juta barel per hari.
Produksi minyak di Amerika Serikat tetap tinggi, meskipun data Baker Hughes pada hari Jumat menunjukkan potongan satu rig pengeboran dalam minggu sampai 4 Agustus.
