Indeks saham berjangka AS bergerak sedikit lebih rendah pada hari Senin setelah data perdagangan Cina yang melemah untuk Oktober menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global sedang melambat.
Data menunjukkan ekspor China untuk bulan Oktober turun 6,9 persen, turun untuk bulan keempat, sementara impor turun 18,8 persen, China mengalami surplus perdagangan dengan rekor $ 61640000000.
Saham global tertekan karena mencerna data yang menunjukkan ada pelemahan yang terus-menerus pada permintaan global. Para pedagang mengatakan pasar sedang berjuang untuk menemukan arah yang jelas dan ada beberapa aksi profit taking.
Saham AS telah memposting pergerakan mingguan dengan bergerak lebih tinggi selama enam minggu berturut-turut. Wall Street ditutup sedikit berubah pada hari Jumat, ketika ada kenaikan pada saham keuangan yang menutupi penurunan pada sector utilitas dan sektor lainnya. Wall Street mencerna laporan pekerjaan AS yang kuat sebagai bukti Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunga.
Pasar dan investor akan mengurai data ekonomi untuk mencari gambaran keadaan ekonomi AS menjelang pertemuan Fed pada 15-16 Desember 2015. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan, tetapi baik untuk bank dan perusahaan keuangan lainnya.
