Indeks harga konsumen AS turun pada bulan Agustus seiring dengan turunnya harga bahan bakar yang lebih murah. Indeks harga konsumen turun 0.1 persen, penurunan pertama sejak Januari, setelah naik 0.1 persen pada Juli, menurut angka yang dirilis Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu. Sementara itu, dengan tidak memperhitungkan harga makanan dan energi, harga konsumen inti tumbuh 0.1% pada bulan Agustus.
Melihat hasil ini tampaknya The Fed harus berpikir ulang untuk segera menaikkan suku bunganya. Gubernur bank sentral, akan menyimpulkan pertemuan dua hari pada hari Kamis waktu setempat ditengah pasar keuangan yang sedang gelisah namun pasar tenaga kerja AS yang tangguh.
"Kami terus melihat dolar yang kuat dan biaya energi yang rendah, yang meredam inflasi," kata Gregory Daco, kepala makroekonomi AS di Oxford Economics USA New York
