HARGA MINYAK NAIK 2% KARENA PELEMAHAN US DOLLAR PASCA THE FED

23 March 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak naik sekitar 2% ke level tertinggi satu minggu karena pelemahan US dollar.
  • Kenaikan suku bunga the Fed yang hanya 25 bps mengisyaratkan hampir menghentikan kenaikan di masa depan
  • OPEC+ akan tetap berpegang pada kesepakatannya tentang pengurangan produksi sebesar 2 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun.

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak naik sekitar 2% ke level tertinggi satu minggu karena dolar merosot ke level terendah enam minggu setelah kenaikan suku bunga the fed mengisyaratkan bahwa itu hampir menghentikan kenaikan di masa depan.

Minyak mentah Brent berjangka naik $1,37, atau 1,8%, menjadi menetap di $76,69 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir di $1,23, atau 1,8%, lebih tinggi pada $70,90.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, tetapi mengindikasikan bahwa itu hampir menghentikan kenaikan lebih lanjut di tengah gejolak baru-baru ini di pasar keuangan yang dipicu oleh runtuhnya dua bank AS.

"Kenaikan suku bunga 25 poin hari ini oleh Fed tidak memberikan kejutan tetapi bahasa yang menyertainya mendorong beberapa peningkatan selera risiko yang dengan mudah tumpah ke ruang minyak," analis di perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates mengatakan dalam sebuah catatan.

Dolar AS jatuh ke level terendah sejak 2 Februari terhadap mata uang utama lainnya, mendukung permintaan minyak dengan membuat minyak mentah lebih murah.

Pasar minyak mengabaikan data mingguan Administrasi Informasi Energi (EIA) AS yang menunjukkan stok minyak mentah naik 1,1 juta barel pekan lalu ke level tertinggi 22 bulan.

Harga WTI dan Brent pekan lalu turun ke level terendah sejak 2021 di tengah kekhawatiran gejolak sektor perbankan dapat memicu resesi global dan memangkas permintaan minyak. Penyelamatan darurat Credit Suisse Group AG selama akhir pekan membantu menghidupkan kembali harga minyak.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan tetap berpegang pada kesepakatannya tentang pengurangan produksi sebesar 2 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun, meskipun harga minyak mentah turun.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda