Minyak mentah ditutup menguat pada hari Jumat kemarin didukung oleh persediaan yang lebih ketat di tengah gangguan yang sedang berlangsung terhadap pipa Keystone, sementara sebuah laporan yang menunjukkan bahwa OPEC dan Rusia menyetujui sebuah rencana untuk memperluas hambatan produksi mengangkat sentimen.
Di New York Mercantile Exchange crude futures untuk pengiriman Desember naik 1,6% menjadi menetap di $ 58,95 per barel, sementara di London Intercontinental Exchange, Brent naik 0,58% diperdagangkan pada $ 63,90 per barel.
Harga minyak mentah menetap di atas dua tahun tertinggi karena terganggunya jalur pipa Keystone yang menghubungkan pasir minyak Alberta Kanada ke kilang di AS terus membatasi pasokan. Jalur ditutup minggu lalu menyusul tumpahan 5.000 barel di South Dakota.
Menjelang pertemuan OPEC pada 30 November, para investor menyambut baik sebuah laporan yang menunjukkan bahwa OPEC dan Rusia menyetujui sebuah kerangka rencana untuk memperpanjang pemotongan produksi di luar bulan Maret.
Setelah berhari-hari perundingan, Moskow dan Riyadh sekarang sepakat bahwa mereka harus mengumumkan periode pemotongan tambahan pada pertemuan 30 November, Bloomberg melaporkan, mengutip orang-orang yang terlibat dalam percakapan tersebut.
Pemotongan produksi yang dipimpin OPEC telah menjadi salah satu katalis kunci yang mendukung kenaikan harga minyak baru-baru ini di tengah harapan bahwa penyeimbangan kembali di pasar minyak berjalan dengan baik.
Laporan tentang kesepakatan OPEC-Rusia yang potensial mengenai rencana untuk memperpanjang kesepakatan tersebut muncul di tengah ketidakpastian mengenai apakah Rusia akan setuju untuk memperpanjang pemangkasan produksi di tengah kekhawatiran bahwa produsen minyak utama yang bukan bagian dari perjanjian tersebut akan meningkatkan output untuk mendapatkan pangsa pasar. .
Source : investing
