Minyak Mentah AS WTI Futures melonjak 2,9% menjadi $ 62,98, sementara Brent Oil Futures internasional melonjak 3,1% menjadi $ 68,31, level tertinggi sejak September.
Laporan bahwa serangan udara AS menewaskan personil militer Iran dan Irak meningkatkan ketegangan Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan minyak, mendukung pasar minyak hari ini.
Harga minyak juga terangkat oleh People’s Bank of China, yang mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka memangkas jumlah uang tunai yang harus disimpan dalam cadangan bank, melepaskan sekitar 800 miliar yuan ($ 115 miliar) dana untuk mendukung perlambatan ekonomi Tiongkok.
Data positif yang menunjukkan kepercayaan bisnis kegiatan produksi China tumbuh juga disebut sebagai penarik.
“Harga minyak masih memiliki ruang untuk kenaikan lebih lanjut karena banyak analis masih harus meningkatkan perkiraan permintaan mereka untuk memasukkan periode yang agak tenang di perdagangan,” kata Edward Moya, analis di pialang OANDA, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
“Presiden Trump kemungkinan akan berhenti menjadi ‘orang tarif’ sampai kita melampaui pemilihan presiden pada bulan November.”
Awal pekan ini, Trump mengatakan kesepakatan perdagangan fase satu akan ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih.
