Harga minyak mentah jatuh lebih awal pada hari Kamis, dipengaruhi kenaikan persediaan minyak mentah AS dan rekor produksi AS mingguan, yang melawan upaya kartel produsen OPEC untuk memangkas pasokan dan menaikkan harga.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 28 sen, atau 0,4 persen, pada $ 67,65 per barel pada 0004 GMT.
Minyak mentah Brent berjangka (LCOc1) berada di $ 73,04 per barel, turun 32 sen, atau 0,4 persen, dari penutupan terakhir mereka.
Harga terdorong oleh laporan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pada hari Rabu yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak 6,2 juta barel menjadi 435,96 juta barel dalam seminggu hingga 27 April, menandai tertinggi 2018.
"Laporan (EIA) menunjukkan minyak mentah yang jauh lebih besar dari perkiraan untuk pekan lalu serta membangun persediaan bensin yang tak terduga," kata William O'Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities Australia.
Produksi minyak AS juga mencapai rekor baru 10,62 juta barel per hari (bpd), lompatan lebih dari seperempatnya sejak pertengahan 2016.
Amerika Serikat kini memproduksi lebih banyak minyak mentah daripada eksportir utama dan anggota terbesar OPEC Arab Saudi.
Hanya Rusia saat ini memompa lebih banyak minyak, sekitar 11 juta bpd.
O'Loughlin mengatakan bahwa harga minyak yang relatif tinggi, didukung oleh permintaan yang sehat dan pemotongan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memperketat pasar, "mendorong produsen serpih AS untuk terus meningkatkan produksi."
source : investing
