Harga emas jatuh pada hari Rabu setelah kenaikan selama dua hari karena penguatan dolar pasca Federal Reserve merilis rincian dari pertemuan kebijakan terbaru.Namun para analis mengatakan mereka tidak melihat rintangan besar dalam emas menuju target berikutnya $ 1.250 per ounce.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang, naik hampir 0.5%, terbesar dalam tiga minggu.
Setelah jatuh dari puncak tahun 2018 di $ 1,343.80 pada bulan Februari, emas kembali ke $ 1.200 pada bulan Agustus. Sejak itu, emas bertahan di sana meskipun adanya kenaikan suku bunga pada bulan September, yang kemungkinan akan diikuti oleh Fed pada bulan Desember dan tiga lagi pada tahun 2019.
"Harga emas belum mundur dan menguji level supportnya di $ 1210. Dan itu kabar baik," kata Walter Pehowich, wakil presiden eksekutif Dillon Gage Metals di Addison, Texas.
Pada pertemuan minutes menegaskan kembali komitmen FOMC untuk kenaikan yang stabil, peningkatan bertahap lebih lanjut dan akan konsisten dengan ekspansi berkelanjutan untuk kegiatan ekonomi."
Kontrak berjangka emas, ditutup turun $ 3,60 pada $ 1,227.40 di COMEX New York Mercantile Exchange. Emas sempat mencapai level tertinggi dua setengah bulan $ 1.236,90 pada hari Senin.
Ketegangan geopolitik telah mendukung emas selama tiga minggu terakhir, termasuk krisis Arab Saudi atas hilangnya seorang wartawan yang diduga dibunuh, perang dagang China dengan Amerika Serikat dan masalah anggaran Italia yang dapat mempengaruhi zona euro
Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.
Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.
