Harga emas terpeleset dari level tertingginya di tengah kebangkitan dollar AS karena investor mempertimbangkan prospek pengetatan kebijakan moneter global setelah Bank of Japan memangkas pembelian obligasi.
Harga emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun sebesar $ 6,80 atau 0,51% menjadi $ 1,313.50 per troy ounce.
Dalam lingkungan suku bunga yang meningkat, selera investor untuk emas melemah. Beberapa pelaku pasar menyarankan agar emas bisa mundur lebih jauh menuju di sekitar $ 1.290.
Meskipun adanya prospek pengetatan moneter global dari Federal Reserve, Bank of England dan Bank of Canada tahun ini, BofA Merrill Lynch mengatakan mereka memperkirakan harga emas akan naik menjadi $ 1.350 per ounce pada kuartal ketiga tahun ini.
Bank of Canada dapat menaikkan suku bunga segera setelah minggu depan, menurut Action Economics mengatakan, karena data pasar tenaga kerja positif baru-baru ini, mungkin memaksa bank sentral untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter.
Nomura George Buckley - memprediksi bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga pada bulan November - mengatakan baru-baru ini bahwa ada ruang untuk kenaikan suku bunga lebih tinggi, memperkirakan Bank of England akan menaikkan suku bunga empat kali pada akhir 2019 untuk mengendalikan inflasi, yang berjalan diatas target
Dalam perdagangan logam mulia lainnya, perak berjangka turun 0,75% menjadi $ 17,01 per troy ounce.
