Menjelang penutupan sesi perdagangan bulan Juli hari ini, Swiss franc sedang berada di jalur untuk mencatatkan penurunan bulanan terbesarnya dalam enam tahun setelah mencatatkan kerugian empat hari berturut-turut, mendorong para analis untuk memperkirakan mata uang safe haven ini mungkin akan kehilangan pamornya.
Penurunan mendadak tersebut mengejutkan para investor mengingat reputasi franc Swiss yang relatif stabil, menyebabkan beberapa pihak mempertanyakan peran bank sentral Swiss dalam pergeseran tajam mata uang tersebut.
Pada awal minggu ini, Ketua Bank Nasional Swiss (Swiss National Bank/SNB) Thomas Jordan mengatakan bahwa franc masih dinilai terlalu tinggi. Penurunan ini terjadi setelah adanya pernyataan dari European Central Bank (ECB) bahwa bank sentral itu mungkin akan segera mengubah kebijakan moneter yang terlalu longgar sehingga terjadi pergerakan di euro di minggu lalu.
Franc jatuh tajam terhadap euro, diperdagangkan pada 1.1405 franc Swiss, penurunan lebih dari tiga persen pada minggu lalu. Terhadap dolar AS, kurs franc tersebut mencapai level terendah di bulan ini di 0.9727 franc Swiss.
Franc Swiss terkait erat dengan euro dan agaknya bergantung pada ECB saat menilai kebijakan moneternya. Pada bulan Januari 2015, SNB meninggalkan kebijakan untuk mempertahankan batas bawah euro/franc di 1,20, namun Jordan mengatakan kepada CNBC pada bulan Juni bahwa bank sentral itu akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan untuk memerangi overvaluation franc.
