Para traders terus berfokus pada pergerakan sterling dan euro di perdagangan hari Selasa setelah kedua mata uang tersebut mengalami kerugian besar di sesi sebelumnya seiring dengan pada ketidakpastian atas keanggotaan Inggris di Uni Eropa.
Pound terakhir di $ 1.4151 setelah sempat meluncur sejauh $ 1.4057 terhadap dollar, yang merupakan level yang tidak terlihat sejak Maret 2009. Pound turun hampir 2 persen, penurunan terbesar satu hari dalam hampir enam tahun.
Walikota London Boris Johnson, salah satu politisi paling populer di negara Inggris, mengumumkan dukungannya bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Kekhawatiran Brexit telah menurunkan GBP ke level terendah," kata Rodrigo Catril, ahli strategi FX di National Australia Bank.
"Euro juga tampak melemah terhadap USD, yang menunjukkan ada kekhawatiran pasar jika Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa."
Euro berada di $ 1,1000 untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu. Dan kembali bergerak ke $ 1.1027.
Tidak ada data ekonomi utama di sesi Asia pada hari Selasa.