Euro menguat terhadap dollar AS di tengah spekulasi penurunan yang terjadi pada minyak ke level terendahnya. Penurunan ini dianggap terlalu berlebihan dan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi mengatakan pasar minyak akan segera pulih.
Greenback turun untuk pertama kalinya dalam empat hari, setelah berhasil mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima tahun. Rubel menguat untuk hari kedua seiring menteri China yang menawarkan dukungan ke Rusia dengan pembicaraan memperluas currency swap antara kedua negara. Dolar Australia menguat karena kenaikan bursa saham Asia ditengah meningkatnya permintaan untuk aset berimbal hasil lebih tinggi.
"Sesuatu yang bisa menjadi masalah selama beberapa hari berikutnya adalah apa Saudi katakan," kata Simon Derrick, chief currency strategist di Bank of New York Mellon Corp London. Harga minyak dapat menyebabkan "euro lebih tinggi. Rubel adalah wild card, Anda tidak tahu bagaimana beberapa minggu ke depan dan Anda tidak tahu persis berapa banyak harga minyak bisa jatuh, "katanya.
Euro naik 0.3 persen menjadi $ 1.2260 pada pukul 08:24 waktu New York setelah sempat meluncur ke $ 1.2220, terlemah sejak Agustus 2012. Euro naik 0.6 persen menjadi 147.07. Dollar AS naik 0.4 persen menjadi 119.96.
