Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

EMAS MELONJAK SETELAH INFLASI AS TURUN

15 November 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga emas melonjak sesi tertingginya setelah data inflasi menunjukkan penurunan
  • Pelaku pasar yakin the Fed tidak akan menaikkan suku bunganya di sisa tahun 2023
  • Penurunan yield obligasi ikut menopang kenaikkan harga emas.

 Berita+Fundamental+Komoditi+Emas

Harga emas melonjak dan mendekati sesi tertingginya setelah data inflasi terbaru menunjukkan harga konsumen turun melampaui ekspektasi pada bulan Oktober, menyebabkan beberapa ekonom memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember sudah tidak mungkin lagi dilakukan.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Indeks Harga Konsumen yang sangat dinanti tidak berubah bulan lalu di 0,0%, menyusul kenaikan 0,4% di bulan September. Data tersebut lebih rendah dari perkiraan, karena para ekonom masih memperkirakan kenaikan sebesar 0,1%.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Laporan tersebut mengatakan inflasi dalam 12 bulan terakhir naik 3,2%, menyusul angka 3,7% pada bulan September. Inflasi tahunan juga sedikit lebih rendah dari perkiraan, karena perkiraan konsensus sebesar 3,3%.

Harga emas melonjak ke sesi tertinggi setelah rilis data inflasi terbaru, dengan harga emas spot naik dari $1,945.89 ke sesi tertinggi $1,959.25.

Harga konsumen inti, tidak termasuk bahan makanan dan energi, juga berada di bawah ekspektasi. Laporan tersebut mengatakan bahwa inflasi inti naik 0,2% di bulan Oktober setelah kenaikan di bulan September sebesar 0,3%, dan bertentangan dengan ekspektasi yang diperkirakan sebesar 0,3%.

Dalam 12 bulan terakhir, inflasi inti naik 4,0% hingga bulan Oktober, kata laporan itu. Angka ini juga di bawah perkiraan konsensus sebesar 4,1%, yang juga merupakan angka untuk bulan September.