- Emas masih bertahan di area 1800 di awal sesi Asia setelah melemah dalam tiga pekan terakhir, memperlihatkan sentimen risk-off.
- Kekhawatiran resesi memperkuat emas meskipun Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga. Recession fears exert downside pressure even as Fed hawks step back.
- Pasar menantikan data US NFP di penghujung pekan ini.
Harga emas masih bertahan di area 1800 dolar per troy ounce di sesi Asia hari ini (Senin, 4/7/2022), setelah sempat melemah dalam tiga pekan terakhir. Hal ini memperlihatkan sikap risk-off pasar di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi.
Kekhawatiran akan resesi meningkat di hari Jumat setelah data US ISM Manufacturing PMI jetuh ke level terendah dua tahun. Sentimen risk-off bertambah terkait ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Data US ISM Manufacturing PMI untuk bulan Juni terperosok ke level terendah dalam dua tahun, ke angka 53.0, versus angka bulan sebelumnya yaitu 56.1. Perlu dicatat bahwa pembacaan data dari S&P Global Manufacturing PMI untuk Juni jatuh ke level terendah sejak Juli 2020, ke angka 52.7 versus angka bulan sebelumnya yaitu 57.
Sebagai tambahan, klaim Rusia bahwa mereka telah sepenuhnya menguasai Lysychansk, serta keraguan akan kemampuan Cina untuk memulihkan ekonomi juga turut memberikan tenaga bagi emas.
Tetapi hari libur kemerdekaan Amerika Serikat bisa membatasi pergerakan harga emas, demikian juga perkiraan akan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Data tenaga kerja Amerika Serikat di penghujung pekan ini juga akan diperhatikan oleh pasar.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
