Harga emas berjangka menatap level tertinggi sejak Agustus 2016, karena investor berada di belakang rally yang terjadi, yang disebabkan oleh anjloknya dollar. Volume melonjak di pasar berjangka, dengan perdagangan lebih dari dua kali lipat dari rata-rata harian.
Emas naik 1.5 persen menjadi di $ 1,361.40 per ounce di Comex New York.
"Emas telah memulai tahun ini dengan mengesankan," kata Jordan Eliseo, kepala ekonom Australian Bullion Co di Sydney, dalam sebuah email. Tingkat permintaan yang lebih tinggi, yang mengalami arus masuk yang signifikan, tambahnya.
Januari adalah bulan terkuat emas, karena konsumen teratas yakni China menjelang Tahun Baru Imlek. Analis di Macquarie Group Ltd. memperkirakan harga bisa naik lebih jauh.
Sementara itu, harga minyak juga mencapai level tertinggi sejak Desember 2014, didorong persediaan minyak mentah AS yang membukukan penurunan 10 minggu berturut-turut dan karena dolar terus melemah.
Harga minyak mentah Brent, patokan internasional untuk harga minyak, dibuka pada $ 70,95 per barel pada hari Kamis, tingkat tertinggi sejak awal Desember 2014. Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik menjadi $ 66,22 per barel pada awal perdagangan, tingkat tertinggi sejak awal Desember 2014.
