Ekonomi negara terbesar di dunia mencapai lubang besar di kuartal pertama dari yang diperkirakan dikarenakan cuaca musim dingin yang keras, dolar yang menguat dan keterlambatan pengiriman di pelabuhan.
Produk domestik bruto di AS menyusut pada tingkat tahunan di 0,7 persen, setelah direvisi dari data sebelumnya yang dilaporkan mengalami kenaikan 0,2 persen, menurut angka Departemen Perdagangan AS di Washington. Perkiraan median dari 84 ekonom yang disurvei menyerukan ada penurunan 0,9 persen. Sebaliknya, laporan ini juga menunjukkan bahwa pendapatan ikut naik, sehingga memicu perdebatan ekonomi AS.
Kesenjangan perdagangan yang melebar telah mengurangi pertumbuhan 30 tahun karena dolar ikut menguat yang menyebabkan ekspor merosot sementara impor naik ditambah resolusi perselisihan perburuhan di pelabuhan Pantai Barat. Pejabat Federal Reserve percaya bahwa kemunduran pertumbuhan akan bersifat sementara, dan membantu menjelaskan mengapa mereka sedang mempertimbangkan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
