Dollar AS masih melayang pada level tertinggi satu bulan terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan hari Rabu, setelah komentar hawkish oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan harapan untuk reformasi pajak AS yang akan datang.
Dalam sebuah pidato pada hari Selasa, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa Federal Reserve perlu melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun ada ketidakpastian mengenai inflasi. " Ini akan membuat kebijakan moneter terus berlanjut hingga inflasi kembali ke 2%," katanya.
Dolar AS juga di dukung menjelang rencana pajak AS, yang akan diresmikan pada hari Rabu. Rencana tersebut telah dikembangkan selama beberapa bulan tanpa ada masukan dari Demokrat.
Yen dan franc Swiss terpantau melemah, dengan USD / JPY naik 0.61% pada 112.93 dan dengan USD / CHF naik 0.63% diperdagangkan pada 0.9749.
Namun, kekhawatiran geopolitik tetap ada seiring dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa opsi militer untuk Korea Utara bukanlah pilihan yang lebih disukai, tetapi jika memang demikian, hal itu akan "menghancurkan" Pyongyang.
EUR / USD turun 0.44% menjadi 1.1741, terendah sejak 18 Agustus, karena investor masih mencerna fakta bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel akan menghadapi perundingan koalisi untuk mencoba membentuk pemerintahan yang stabil.
Sementara risiko politik di Spanyol juga masih membebani, dengan pemerintah Catalan berencana mengadakan referendum apakah akan melepaskan diri dari Spanyol pada hari Minggu, meski mendapat tentangan dari pihak berwenang Spanyol.
Pound juga lebih rendah, dengan GBP / USD turun 0.49% pada level terendah hampir dua minggu di 1.3393.
Di tempat lain, dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD / USD turun 0.60% pada 0.7839, terendah sejak 16 Agustus, dan dengan NZD / USD turun 0.26% menjadi 0.7188.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0.48% pada puncak satu bulan 93.25.
