Indeks dolar turun sejauh 97,282, mencapai level terendah yang terlihat pada 8 April. Dolar tertekan ketika housing starts naik jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Maret, dan memperluas serangkaian data ekonomi yang mengecewakan sehingga menunjukkan ekonomi bisa berjuang untuk pulih di kuartal pertama.
Presiden Atlanta Federal Reserve Bank Dennis Lockhart mengatakan baru-baru ini data AS terlihat keruh ketika kenaikan suku bunga akan dilakukan pada bulan Juni. Lockhart menambahkan bahwa ekonomi akan tetap berada dalam jalur.
Euro terhadap yen mencapai harga tertinggi satu minggu di 128,57. Sebaliknya, dolar terjepit dekat 119,00 , dari level tertinggi pada minggu ini di 120,845.
Mata uang komoditas juga menguat pada greenback ketika dolar Kanada berada di puncak harga tertinggi tiga-bulan C $ 1,2143 per USD, sementara dolar Selandia Baru mencapai level tertinggi tiga minggu dekat 77 sen AS.
Dolar Australia sempat menyentuh di atas 78 sen AS untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, setelah aksi reli dipicu oleh data ketenagakerjaan yang membaik pada hari Kamis.
Perdagangan di Asia bisa bergerak tanpa adanya data penggerak pasar. Rilis data inflasi konsumen di zona eropa, Amerika Serikat dan data penjualan ritel Kanada akan menjadi penggerak harga pada hari ini.
