Data terpisah pada hari Rabu menunjukkan laju pertumbuhan manufaktur AS Maret melambat ke level terendah dalam hampir dua tahun. Dolar merosot setelah data dirilis dan memperkuat kekhawatiran bahwa reli dollar baru-baru ini telah membebani ekspor. Data juga mengangkat spekulasi Federal Reserve mungkin tidak akan menaikkan suku bunga sampai akhir 2015.
Greenback turun sekitar 0,2 persen pada hari di 119,55, sementara euro menguat sekitar 0,1 persen menjadi $ 1,0768. Euro juga mendapat tumpangan dari data Rabu menunjukkan aktivitas manufaktur di zona Eropa mengalami percepatan.
Sebagian besar pasar AS akan ditutup pada hari Jumat untuk liburan Paskah, dengan beberapa pasar Eropa ditutup Jumat sampai Senin, dan akan dibuka kembali pada hari Selasa.
Saham Asia naik tipis pada awal perdagangan Kamis, namun keuntungan dari sektor lapangan kerja swasta dan data manufaktur yang melemah dapat menimbulkan kekhawatiran menjelang rilis data tenaga kerja penting pada hari Jumat.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik sekitar 0,2 persen dalam perdagangan hati-hati, mengabaikan tekanan tipis di Wall Street.
Saham Nikkei Jepang dibuka menguat dan naik 0,6 persen setelah tergelincir ke level terendah tiga minggu di sesi sebelumnya.
Pada hari Rabu, Laporan ADP National Employment menunjukkan bahwa pengusaha swasta AS berhasil menambahkan 189.000 pekerjaan, jauh di ekspektasi ekonom dengan kenaikan 225.000 pekerjaan. Angka ini merupakan yang terendah sejak Januari 2014.
Non-farm payrolls diperkirakan akan menunjukkan peningkatan dari 245.000 pekerjaan pada Maret, setelah kenaikan dari 290.000 pada bulan Februari.
