Dolar kembali bergerak ke atas ketika obligasi kawasan Asia bergerak melemah, di tengah kampanye Federal Reserve untuk menenangkan kekhawatiran atas ekonomi AS dengan memberikan pernyataan kemungkinan suku bunga dapat dinaikkan pada tahun 2015.
Sejumlah pejabat the Fed menggembar-gemborkan bahwa suku bunga biaya pinjaman akan naik pada tahun ini ketika pasar saham Jepang ditutup untuk liburan. Pergerakan obligasi Australia tertekan ketika Treasuries AS menguat dan membuat dolar menguat terhadap mata uang negara pasar berkembang. Harga minyak terlihat kembali tertekan.
Kepala the Fed Bank of Atlanta, Dennis Lockhart dengan presiden Fed San Francisco, St Louis dan Richmond, pada hari Senin mengatakan bahwa ia tetap yakin suku bunga akan dinaikkan pada tahun ini tetapi kekhawatiran atas gejolak di pasar global pada saat ini menjadi alasan untuk tetap menahan suku bunga mendekati nol.
Dollar menguat terhadap mata uang dari negara-negara berkembang di Asia. Won Korea jatuh pada hari kedua dengan melemah 0,3 persen ke level terlemah dalam hampir seminggu. Baht Thailand melemah 0,4 persen menjadi 35,931 per dolar, sementara ringgit Malaysia turun 0,1 persen.
