Dollar membuka pekan ini dengan sikap yang agak defensif di sesi Asia, setelah beberapa hari lalu pergerakannya cukup volatile menyusul sikap Federal Reserve yang cenderung dovish yang menyebabkan para spekulan agak ragu memasang posisi bullish di mata uang tersebut. Meskipun demikian pasar masih menantikan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve yang diperkirakan akan dimulai di bulan Juni mendatang.
Indeks dollar melemah sekitar 0,2 persen di Senin pagi. Terhadap yen, USD bergerak di kisaran 120.01 setelah sempat menyentuh 121.205 di Jumat lalu. Euro merangkak naik ke kisaran 1.0838, menjauh dari level terendah 12 tahun di kisaran 1.0457 yang dicapai di pekan lalu.
Dengan melemahnya USD, mata uang komoditi mengalami sedikit pemulihan. Dollar Australia diperdagangkan di sekitar 28 sen US, menguat sedikit dari level terendah enam tahun di 0.7561 yang dicapai pada 11 Maret lalu.
Para spekulan memperkirakan tidak ada pergerakan besar di sesi Asia. Namun Presiden ECB dijadwalkan akan berbicara di depan Parlemen Eropa, dengan agenda membicarakan Yunani dan laporan mengenai program quantitative easing yang dijalankan.
Perdana Menteri Yunani Alexiz Tsipras dijadwalkan akan menemui Angela Merkel di Berlin. Sebagaimana diketahui Jerman sebelumnya bersikap keras terhadap Yunani terkait persyaratan bailout untuk membantu Yunani keluar dari jerat hutang.
