05 February 2018 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Dolar tetap terperosok mendekati level terendah tiga tahun pada hari Senin setelah berhasil rebound pada akhir pekan lalu karena data upah AS yang bangkit kembali gagal untuk memadamkan skeptisisme di kalangan investor mengenai prospek mata uang dollar.
Laporan pekerjaan AS yang kuat pada hari Jumat menunjukkan bahwa sektor upah bertumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari delapan tahun sehingga menyebabkan rebound untuk dolar dan meningkatkan kemungkinan pengetatan lebih lanjut oleh Federal Reserve seperti yang diantisipasi pasar.
Sementara pergerakan saham merosot pada hari Senin dan imbal hasil obligasi AS naik sebagai respons terhadap ancaman kebijakan pengetatan, menurut para analis mengatakan bahwa dampaknya pada dolar tidak begitu jelas, karena unwinding carry trade yang didanai dolar bentrok dengan pertumbuhan di bagian lain dunia, terutama Eropa.
Suku bunga AS diperkirakan akan meningkat tiga kali pada tahun ini dan ekonomi Amerika bertumbuh pada jalur yang sehat yang mengindikasikan penguatan dolar, kata para analis. Namun mata uang tersebut telah gagal efek berita ekonomi terhadap kebijakan moneter selanjutnya.
