Mata uang yang mempunyai yield tinggi seperti dollar Australia menguat dengan harga minyak mentah karena data ekonomi campuran dari China telah memicu spekulasi bahwa stimulus lanjutan akan dilakukan.
Saham Jepang bergerak lebih rendah setelah anggota parlemen Jepang akan menangani masalah kenaikan biaya ponsel. Indeks saham berjangka AS mendapatkan keuntungan, sementara itu harga emas melemah ketika para ekonom berbeda pendapat apakah Fed akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis.
Gejolak di pasar keuangan terjadi setelah China secara tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya pada pertengahan Agustus dengan menyuntikkan dana. Sementara itu beberapa ekonom memprediksi ada perbaikan kenaikan yang diberikan dalam pasar tenaga kerja AS. China telah menjadi faktor penentu, setelah data pada akhir pekan menunjukkan output pabrik lebih lemah dari yang diperkirakan.
Dolar Australia naik setidaknya 0,4 persen dengan yang mata uang dollar Selandia Baru. Keuntungan di Australia telah membantu Index MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen, sedangkan indeks Topix Jepang turun 0,1 persen di tengah penurunan 9,1 persen karena jatuhnya saham operator terbesar ponsel NTT DoCoMo Inc. Index berjangka Standard & Poor 500 naik 0,7 persen.
