DOLLAR AS TURUN MENJELANG TARIF BARU AS UNTUK CHINA

Dollar AS terpantau mengalami pelemahan terhadap mata uang rival utamanya pada hari Senin, di tengah kekhawatiran baru atas perang dagang yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia. Dengan sedikitnya data pada kalender ekonomi di hari ini, fokus pasar sebagian besar akan menyesuaikan dengan langkah potensial berikutnya dalam perselisihan perdagangan antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan tarif baru sekitar $ 200 miliar pada impor China pada Senin pagi, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters. Wall Street Journal melaporkan bahwa China mungkin menolak untuk menghadiri pembicaraan perdagangan minggu depan karena Beijing tidak akan bernegosiasi di bawah ancaman. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0.15% menjadi 94.34, level terendahnya sejak akhir Agustus. Terhadap yen, dolar merosot lebih rendah pada 111.95 (USD / JPY), tetapi masih berada di sekitar level tertinggi dua bulan yang di capai pada hari Jumat di 112.16. Dollar AS telah melihat lonjakan permintaan safe-haven dari eskalasi ketegangan perdagangan global antara AS dan mitra dagang utamanya dengan keyakinan bahwa AS memiliki lebih sedikit dampak dari ketegangan ini. Di tempat lain, euro dan pound menikmati awal yang positif untuk minggu ini dengan didorong oleh perkembangan persyaratan untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa, memangkas beberapa permintaan safe haven untuk dolar. Euro naik 0.3% ke 11655 (EUR / USD) terhadap dolar. Pound juga sedikit lebih tinggi pada 1.3095 (GBP / USD). Pertemuan pertama dari tiga pertemuan puncak Brexit ditetapkan minggu mendatang, di mana para pemimpin Uni Eropa berharap untuk menyelesaikan kesepakatan dalam dua bulan ke depan.