Dollar AS stabil terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan hari Kamis karena investor yang menunggu mengenai data inflasi konsumen AS untuk indikasi baru apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, berada di 91.39 pada saat berita ini disusun.
Indeks telah meningkat 1.14% sejauh minggu ini, rebound dari posisi terendah lebih dari dua tahun terakhir di tengah berkurangnya kekhawatiran program nuklir Korea Utara dan dampak ekonomi dari badai irma.
Harapan baru untuk rencana administrasi Trump untuk merombak pajak membantu dollar AS pada hari Rabu.
Laporan data inflasi nanti akan diawasi ketat karena The Fed mempertimbangkan apakah akan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.
Dollar AS stabil terhadap yen, dengan USD / JPY bertahan di 110.36. Euro berada pada level yang lebih tinggi, dengan EUR / USD di 1.1894. Sterling juga naik tipis, dengan GBP / USD di 1.3222 menjelang pertemuan kebijakan Bank of England.
Pound mundur dari level tertinggi satu tahun terhadap dolar pada hari Rabu setelah laporan ketenagakerjaan Inggris terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan upah tetap lamban, menambah kekhawatiran mengenai tekanan pada standar hidup.
Dengan inflasi yang melampaui pertumbuhan gaji, tekanan pada biaya hidup semakin memburuk, yang kemungkinan akan menghalangi BoE menaikkan suku bunga.
Dolar Australia menguat dengan AUD / USD naik 0.24% pada 0.8004 setelah data pekerjaan rumah tangga, namun kenaikan tersebut disambut oleh data ekonomi yang tidak bersemangat dari China, salah satu mitra dagang terbesar di negara tersebut.
