Dollar AS berhasil mencapai level tertinggi terhadap euro dan yen dan pasar negara berkembang juga ikut berada dalam tekanan pada perdagangan hari Selasa, karena prospek kenaikan suku bunga pertama AS memicu volatilitas global. Spekulasi ini kian menguat di karenakan stabilnya data pekerjaan AS pada pembacaan jumat kemarin.
Sementara itu, pada pasar saham Eropa terpantau melanjutkan penurunan pada hari sebelumnya, karena kekhawatiran atas program reformasi Yunani. Lalu penurunan yield obligasi zona Euro yang menyentuh level terendahnya mencerminkan bagaimana efek dari program pembelian obligasi ECB yang berlanjut memberikan tekanan pada nilai tukar euro.
EUR/USD terpantau melemah -0.99% di level 1.0744, setelah sempat meraih titik tertinggi intraday di 1.0852 dan level terendah hariannya di 1.0731.
"Ini semua tentang The Fed sekarang," kata Aurelija Augulyte strategist FX senior di Nordea Helsinki.
