Dollar AS stabil pada perdagangan hari Selasa setelah mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Adanya kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan Federal Reserve tahun ini membantunya pulih dari posisi terendahnya.
Pelemahan dollar AS terjadi karena adanya keraguan yang tumbuh atas kemampuan pemerintahan Trump untuk mendorong perekonomian.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama berada pada 99.07 dan sempat menyentuh 98.67 pada hari Senin, level terendah sejak 11 November.
Analis mencatat pernyataan pemimpin Federal Reserve Dallas Robert Kaplan dan pemimpin Fed Chicago Charles Evans yang menekankan kembali pada prospek kenaikan suku bunga AS.
"Jelas kita tidak boleh lupa kita akan melihat setidaknya dua kenaikan lebih oleh Fed tahun ini dan bahwa masih ada potensi untuk Juni," kata CIBC strategist Jeremy Stretch.
Kegagalan Partai Republik untuk meluncurkan program pengganti Obamacare adalah pemicu pelemahan dollar pada hari Senin ditengah keraguan tentang kemampuan pemerintahan Trump .
Euro turun hanya 0.1 persen pada $ 1.0854, setelah mencapai $ 1.0906 di sesi sebelumnya, tertinggi sejak 11 Nov
Sterling berada di dekat level tertinggi satu bulan, dengan GBP / USD naik 0.14% ke 1.2576 di tengah kondisi Perdana Menteri Inggris Theresa May yang bersiap memicu Pasal 50 Perjanjian Lisbon pada Rabu, yang secara resmi memulai proses dua tahun keluar dari Uni Eropa.
Pound juga lebih tinggi terhadap euro, dengan EUR/GBP turun 0.2% ke 0.8631.
Dolar Australia dan Selandia Baru lebih rendah, dengan AUD / USD turun 0.2% ke 0/7602 dan NZD / USD turun 0.37% menjadi 0.7021.
