Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

DOLLAR AS NAIK TINGGI DITENGAH KETAKUTAN VIRUS MEREDA

24 January 2020 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Dollar AS menunjukkan kekuatan terhadap safe haven yen Jepang pada Jumat karena tingkat ketenangan kembali ke pelaku pasar yang telah cemas sepanjang minggu atas virus mirip pneumonia baru di China.

Dollar AS telah naik 0.1% terhadap yen, dengan perdagangan USD / JPY di 109,54. Indeks Dolar AS Berjangka, yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya, naik tipis 0.1% menjadi 97.53.

Di tempat lain, euro telah menunjukkan pelemahan setelah Bank Sentral Eropa mengindikasikan tidak ada pergerakan segera dari sikap kebijakan moneter saat ini pada pertemuan Kamis.

“Selama ekonomi rebound seperti yang diharapkan, dengan stimulus yang sudah siap, ECB kemungkinan akan menahan setiap penyesuaian kebijakan utama sampai telah menyelesaikan tinjauan kebijakannya,” kata kepala ekonom Bank Berenberg Holger Schmieding dalam sebuah catatan penelitian.

“ECB akan tetap memantau inflasi, kebijakan moneter yang sangat akomodatif masih diperlukan, dan ECB siap untuk menggunakan semua instrumen. Dengan kata lain, bias pelonggaran tetap ada, ”kata analis di Nordea dalam sebuah catatan penelitian.

“EUR tidak akan menerima dukungan dari kebijakan ECB dalam waktu dekat,” tambah mereka.

EUR / USD diperdagangkan 0,1% lebih rendah pada 1,1048 dan EUR / GBP turun 0,1% pada 0,8417.

Semalam, Jumlah kasus pasien yang terinfeksi virus baru pada 23 Januari naik menjadi 830 di Cina, sementara jumlah kematian akibat virus telah meningkat menjadi 25, Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan pada hari Jumat.

Kamis malam, Organisasi Kesehatan Dunia berhenti menyebut virus itu darurat kesehatan global, bahkan ketika jumlah kasus pasien yang terinfeksi virus baru mencapai 800 di China, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 25.

“Jangan salah, ini darurat di China, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global,” Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan pada briefing di Jenewa, Kamis.

Dengan prospek pertumbuhan menjadi sangat penting di mata ECB, pelaku pasar akan fokus pada berbagai data PMI yang akan dirilis Jumat, dan khususnya data PMI manufaktur Jerman, akan dirilis hari ini