Dollar AS terpantau mengalami penguatan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis, karena investor mengamati laporan inflasi AS pada hari Kamis dan pada hari Jumat untuk indikasi apakah pemulihan di greenback berkelanjutan dalam jangka panjang.
Greenback telah didukung dalam sesi terakhir oleh laporan ketenagakerjaan AS yang optimis, yang memicu ekspektasi Federal Reserve akan menjalankan rencananya untuk kenaikan suku bunga ketiga tahun ini.
Selain itu para pelaku pasar masih juga memantau kondisi ketegangan yang meningkat antara AS dan Korea Utara telah memicu aset safe haven.
Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Kamis bahwa Pyongyang akan mengembangkan sebuah rencana untuk meluncurkan rudal jarak menengah di wilayah AS di Guam.
Komentar tersebut disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada awal pekan bahwa Korea Utara akan "disambut dengan api dan kemarahan" jika terus mengancamnya.
Di tempat lain, EUR / USD turun 0,33% pada 1,1720, sementara GBP / USD turun tipis 0,18% menjadi 1,2981.
Pound tidak terpengaruh oleh data yang sebelumnya menunjukkan bahwa produksi manufaktur Inggris tidak berubah pada bulan Juni, meskipun output industri mencatat kenaikan yang lebih besar dari yang diperkirakan.
Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD / USD turun 0,11% pada 0,7881 dan dengan NZD / USD jatuh 1,30% menjadi 0,7271.
Dalam sebuah langkah yang telah diperkirakan, Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 1,75% pada hari Kamis, namun menambahkan bahwa pihaknya masih memperkirakan inflasi akan meningkat secara bertahap.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,24% pada 93,63, lebih tinggi dari level tertinggi satu minggu di 93,77.
