Dollar AS terpantau mengalami penguatan terhadap mata uang utama pada perdagangan hari Selasa karena adanya optimisme untuk pemotongan pajak utama di AS terus mendukung permintaan greenback.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0.18% menjadi 93.22.
Permintaan dollar AS terus didukung oleh ekspektasi bahwa pemotongan pajak untuk korporasi akan merangsang ekonomi AS, dan juga mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi.
Beberapa investor juga percaya dorongan terhadap perekonomian akan mendorong Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih cepat. Ekspektasi kenaikan suku bunga cenderung mendorong dolar, karena mata uang AS lebih menarik bagi investor.
Dollar AS menguat terhadap yen, dengan USD / JPY naik 0.18% menjadi 112.61. Euro lebih rendah, dengan EUR / USD turun 0.13% menjadi 1.1850. Sterling turun tajam, dengan GBP / USD turun 0.71% menjadi 1,3385 setelah Inggris dan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan untuk pindah ke tahap berikutnya dalam pembicaraan Brexit. Pound juga melemah terhadap euro, dengan EUR / GBP naik 0.61% menjadi 0.8854.
Sementara itu, dolar Australia didorong oleh data penjualan ritel domestik yang kuat, dengan AUD / USD naik 0.59% menjadi 0.7642. Aussie menunjukkan sedikit reaksi terhadap keputusan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan suku bunga bertahan pada rekor terendah 1.5%. Dolar Selandia Baru mengikuti Aussie lebih tinggi, dengan NZD / USD naik 0.25% menjadi 0.6877.
