Dollar AS kembali menguat terhadap enam mata uang utama pada perdagangan di hari Jumat, namun masih berada dalam jarak dekat dari level terendah delapan bulan di tengah ekspektasi yang meningkat untuk kebijakan moneter yang lebih ketat di Eropa dan Inggris Raya.
EUR / USD turun 0.38% menjadi 1.1398, tidak jauh dari puncak 13 bulan sesi sebelumnya di 1.1445, setelah Eurostat mengatakan bahwa inflasi harga konsumen naik dengan tingkat tahunan sebesar 1.3% di bulan Juni, di atas ekspektasi untuk kenaikan 1.2% dan namun dibawah dari bulan sebelumnya dengan kenaikan 1.4%.
CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan, energi, alkohol, dan tembakau, meningkat sebesar 1.1% di bulan Juni, setelah kenaikan 0.9% di bulan sebelumnya. Analis memperkirakan inflasi inti akan meningkat sebesar 1.0%.
Euro menguat setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan pada hari Selasa bahwa bank tersebut dapat segera melepas program pelonggaran kuantitatifnya.
Di tempat lain, USD / JPY turun 0.28% menjadi 111.87, sementara USD / CHF menguat 0.30% diperdagangkan pada 0.9587. Dolar Australia stabil, dengan AUD / USD di 0.7684, sementara NZD / USD menguat 0.44% menjadi 0.7332.
Sebelumnya pada hari Jumat, data menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur resmi China naik menjadi 51.7 di bulan Juni dari 51.2 bulan sebelumnya. Analis memperkirakan indeks akan turun ke 51.0 bulan ini.
Sementara itu, USD / CAD turun tipis 0.17% menjadi diperdagangkan di 1.2983. Indeks dollar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0.21% pada 95.52, dari level terendah delapan bulan baru di 95.37 semalam.
