Dollar AS merana ke posisi terendah tiga bulan terhadap sekumpulan mata uang utama pada Kamis pagi ini setelah data penjualan ritel yang mengejutkan yang mendorong investor bertanya-tanya apakah Federal Reserve mampu menaikkan suku bunga di tahun ini.
Indeks dollar AS terakhir diperdagangkan di 93.630, setelah sempat jatuh ke 93.461. Kini dollar AS telah melemah hampir 7 persen dari puncaknya di 100.390 pada bulan Maret.
Terhadap yen, greenback meluncur ke level dua minggu terendah di 119.03. Sementara itu, euro menguat ke level tertinggi dua bulan di $ 1.1392 dan saat ini di $ 1,1355.
"Ekspektasi pasar mereda untuk The Fed segera menaikan suku bunga," kata Elsa Lignos, senior currency strategist di RBC.
Dollar Selandia Baru menguat ke $ 0.7552, perubahan dramatis setelah sempat jatuh ke level terendah dua bulan $ 0.7318 awal pekan ini.
Kiwi diberi dorongan lebih lanjut setelah penjualan ritel lokal membukukan kenaikan 2.7 persen pada kuartal pertama.
Tidak ada data ekonomi lainnya dari Asia yang bisa membangkitkan pasar pada hari Kamis.
