Bursa saham berjangka AS dan minyak mentah terpantau naik di tengah upaya oleh bank sentral yang terus mendukung pertumbuhan. Yen melemah, obligasi pemerintah Inggris memperpanjang penurunan mingguannya dan rubel menguat.
Standard & Poor 500 Index berjangka naik 0.3 persen pada pukul 07:33 di New York, setelah naik sebanyak 0.7 persen sebelumnya. Minyak berhasil naik 1.8 persen. Rubel menguat menjadi 59.72 dolar dan mata uang Jepang melemah terhadap semua 16 mata uang utama. Gandum turun 3.1 persen.
MSCI All-Country World Index sedang menuju penguatan mingguan terbesar sejak akhir Oktober setelah Federal Reserve meminta untuk bersabar mengenai kenaikan suku bunga AS dan bank sentral Swiss memperkenalkan suku bunga deposito negatif. Bank of Japan masih mempertahankan kebijakannya setelah hampir dua bulan setelah secara tak terduga meningkatkan stimulus. Sementara itu, Presiden Prancis Francois Hollande menjadi pemimpin utama Eropa yang pertama yang menyarankan pelonggaran sanksi terhadap Rusia.
"Risiko-aversion akhirnya turun, dan bank sentral tentu mendukung," Alessandro Bee, ahli strategi di Bank J Safra Sarasin AG, mengatakan melalui telepon dari Zurich. "Anda memiliki orang-orang yang siap untuk meringankan, seperti ECB dan Bank of Japan, dan Anda memiliki Fed, yang tidak terburu-buru untuk mengencangkan.
