Pasar modal Asia tertekan hari ini (26/6) setelah Yunani kembali gagal mencapai kesepakatan dengan para kreditur dan kembali terancam mengalami default. Sementara itu mata uang utama seperti euro dan dollar masih bergerak stabil.
Nikkei mengalami pelemahan sebesar 0.1 persen. Meskipun tingkat belanja masyarakat naik melebihi perkiraan namun inflasi masih tetap flat. Hal ini menyebabkan pasar berspekulasi bahwa Bank of Japan akan meluncurkan stimulus lagi tahun ini.
Bursa saham Australia melemah 0,9 persen sementara Kospi masih mempertahankan bias bullish dan berhasil menguat 0,2 persen.
Para pemimpin Uni Eropa akan melanjutkan pembicaraan di hari Sabtu. Athena harus membayar hutang ke International Monetary Fund di hari Selasa depan. Pertemuan di hari Sabtu itu kemungkinan akan kembali membahas cara agar Yunani terhindar dari default atau justru mempersiapkan "Plan B" untuk melindungi kawasan euro dari gejolak pasar finansial.
Kebuntuan yang kembali terjadi pada perundingan yang dilaksanakan kemarin sekali lagi membuktikan bahwa memang ada ketidaksepahaman yang cukup lebar antara Yunani dan para krediturnya. Ini juga sekaligus menjadi pertanda bahwa Athena kemungkinan akan kembali menolak persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh para kreditur. Faktanya, parlemen Jerman harus terlebih dahulu mencermati perubahan-perubahan yang diajukan dalam proposal terbaru Yunani sebelum menyetujui untuk memberikan bailout. Kondisi saat ini mengarah kepada kemungkinan resiko Yunani akan gagal untuk membayar hutangnya kepada IMF yang jatuh tempo tanggal 30 Juni mendatang.
