Bursa saham Asia pada umumnya dibuka menguat pada perdagangan hari ini (13/7), namun para pelaku pasar masih mewaspadai perkembangan situasi di Yunani seiring berlanjutnya pertemuan darurat para pemimpin eurozone.
Para menteri Eropa saat ini melangsungkan pertemuan di Brussels untuk mencermati kembali persyaratan untuk Yunani agar bisa kembali memulai negosiasi, termasuk persyaratan reformasi dana pensiun yang kontroversial.
Fokus Asia juga adalah data perdagangan China. Di bulan Juni, ekspor China naik 2,1 persen year on year dalam bentuk mata uang yuan, sementara impor turun 6,7 persen yang menyebabkan surplus perdagangan sebesar 284 milyar yuan. Tak lama setelah data tersebut dirilis, pejabat bea cukai memperingatkan bahwa ekspor kemugnkinan akan menghadapi tekanan besar di bulan-bulan mendatang.
Sementara itu harga minyak mentah jenis Brent turun lebih dari 1 persen di tengah perundingan nuklir Iran. Setelah mengalami dua kali penundaan, tenggat waktu telah digeser ke hari Senin, demikian menurut menteri luar negeri Iran.
Indeks Hang Seng melemah 0,5 persen, langkah perusahaan-perusahaan untuk membeli saham kelas A demi mendongkrak sentiment tidak berhasil. Nikkei menguat 1,4 persen kendati yen juga berhasil sedikit menguat hari ini. Yen berhasil menguat ke kisaran 122 per dollar di awal perdagangan hari ini. Sementara itu dari Korea Selatan, Kospi berhasil menguat 0.4%.
