Bursa Asia dibuka beragam hari ini (Jumat, 31/7), dilatarbelakangi oleh beberapa faktor negatif seperti kembali jatuhnya harga komoditi, lemahnya data ekonomi Jepang dan perkembangan terkini dari China.
Wall Street ditutup hampir beragam di hari Kamis, dilatarbelakangi data GDP Amerika Serikat (AS) yang dirilis sedikit lebih rendah daripada perkiraan. Dow Jones dan S&P 500 ditutup flat sementara Nasdaq ditutup menguat 0,3 persen.
Penguatan USD membebani minyak mentah dan emas. Minyak mentah AS ditutup melemah 27 sen di kisaran $47.52 per barrel sementara minyak mentah Brent turun 15 sen per barrel menjadi $53.20. Harga emas turun sekitar 1,3 persen ke kisaran $1,081.85 per troy ounce di awal sesi perdagangan sebelum kemudian pulih ke kisaran $1,087.70.
Shanghai Composite Index dari China melemah lebih dari 1 persen, melanjutkan pelemahan yang terjadi di sesi sebelumnya ketika indeks tersebut ditutup melemah 2,2 persen.
Nikkei 225 berubah menjadi positif setelah berhasil menguat pasca rilis data ekonomi yang beragam sebelum pasar dibuka. Data CPI Jepang naik 0,1 persen year-on-year di bulan Juni, sedikit di atas perkiraan yaitu 0,0 persen. Meskipun demikian tingkat belanja masyarakat turun sebesar 2 persen year-on-year di bulan Juni, sangat buruk jika dibandingkan dengan perkiraan yaitu naik 1,7 persen. Tingkat pengangguran yang disesuaikan naik sebesar 3,4 persen di bulan Juni, sedikit lebih tinggi daripada perkiraan yaitu 3,3 persen.
Indeks Korea Selatan, Kospi, melanjutkan pelemahan setelah sempat menguat. Kospi bergerak di kisaran level terendah tiga minggu.
