Dolar Australia terpantau mengalami penguatan lebih dari 1 persen terhadap dolar AS pada Selasa - menuju penguatan harian terbesar dalam lebih dari dua minggu - setelah Reserve Bank of Australia secara mengejutkan tidak merubah suku bunganya.
Aussie menguat menjadi $ 0,7711, tertinggi dalam satu minggu terakhir, atau menguat dari level $ 0,76 sebelum keputusan dari RBA dirilis, dan ini merupakan pemulihan dari level terendah dalam enam tahun di level $ 0,7534 yang dicetak pada hari Kamis minggu lalu. Terakhir Aussie diperdagangkan dikisaran $ 0,7685, atau naik 1,2 persen pada hari ini.
Penurunan harga bijih besi, penghasil devisa ekspor terbesar Australia, dan mata uang yang masih terlihat berada di atas nilai wajar, telah meninggalkan banyak keyakinan bahwa RBA akan menurunkan suku baik bulan ini atau bulan berikutnya, namun kenyataannya bulan ini RBA belum menurunkan suku bunganya.
Sementara itu US dollar terpantau mulai pulih setelah mengalami pelemahan sebelumnya yang diderita setelah laporan pekerjaan yang hasilnya lebih rendah dari perkiraan analis, Indeks US dollar naik menjadi 97,528 DXY, pulih dari level rendah pada hari Senin kemarin dikisaran 96,329, hal ini memberikan gambaran data pekerjaan yang rendah pada hari Jumat bersifat sementara.
Presiden the Fed New York William Dudley, mengatakan pada hari Senin bahwa ia memandang data pekerjaan "sebagai hal yang mencerminkan faktor sementara yang dipengaruhi musim dingin yang buruk".
Laporan industri di sektor jasa AS juga menunjukkan mendorong kekuatan ekspor dan kesempatan kerja pada bulan Maret, hal ini memberikan harapan bahwa ekonomi bisa dengan cepat pulih dari perlambatan kuartal pertama.
