FOREXimf.com - Rasanya hampa jika main trading tanpa strategi ya? Kita sebagai trader juga harus 'smart' dalam menerapkan strategi hingga metode trading agar bisa cuan. Nah, ada nih salah satu strategi yang worth it banget buat kamu jadikan andalan pas lagi trading. Namanya adalah Smart Money Concept (SMC).
Istilah ini udah popular banget buat kamu yang suka trading atau investasi. Lewat Smart Money Concept ini, kamu bisa ngintip gimana institusi besar ngatur gerak pasar--jadi nggak cuma nebak-nebak doang.
Smart Money Concept (SMC) pake analisis teknikal yang fokus ngelihat pergerakan harga--biasanya digerakin sama pemain gede atau institusi kayak bank, dana pensiun, hedge fund, dan investor institusional lainnya. SMC ini ngajarin kamu buat ngerti alur pasar dari Gerakan realnya, kayak struktur market, area likuiditas dan pola yang muncul karena adanya Gerakan pemain gede. Jadi nggak cuma mantengin indicator standar doang.
Gampangnya sih, konsep ini tuh lebih merujuk ke sebuah institusi besar yang punya pengetahuan luas dan punya pengalaman dalam melakukan investasi atau trading.
Apa Aja Pilar Utama dalam Smart Money Concept?
- Struktur Pasar: kamu bisa pahami pola harga dalam struktur pasar ini kayak, Higher Highs (HH), Higher Lows (HL), Lower Highs (LH) dan Lower Lows (LL) yang bisa bantu kamu paham sama arah trend hingga potensi pembalikan harga.
- Likuiditas: Biasanya institusi besar itu suka nyari area yang banyak stop loss-nya atau pending order buat eksekusi transaksi besar tanpa diganggu sama harga yang lebih banyak. Biasanya kayak gini disebut dengan istilah "stop hunt".
- Order Blocks: ini tuh area harga yang udah sering disentuh sama para pemain trader sebeulmnya yang udah masukin transaksi besar. Area ini biasanya jadi level support atau resistance yang cukup kuat.
- Fair Value Gap: kayak celah Harga yang muncul karena Harga naik-turun tajam tanpa ada pergerakan berlawanan. Biasanya Harga bakal Kembali ke area itu duu sebelum lanjut ke tren utama.
- Inducement: semacam trik yang dipake sama institusi buat bikin trader retail masuk ke posisi yang tepat. Ini sering terjadi sebelum harga bergerak besar sesuai rencana mereka.
Smart Money Concept Banyak Digandrungi Profesional!
Kok bisa ya konsep SMC ini lebih banyak disukai trader professional–-daripada indikator biasa? Ada beberapa alasannya, coba simak di sini!
- Pada konsep ini, bukan mengandalkan prediksi--melainkan berbasis pada struktur SMC tidak menebak arah pasar, justru dia membaca cerita di balik pergerakan harganya, termasuk membaca pola akumulasi, manipulasi dan distribusi.
- Konsep SMC ini bikin trader institusional butuh likuiditas untuk bisa masuk/keluar dari posisi. Hal itu 'memancing' trader ritel biar membuka posisi pada area tertentu--lalu mengambil posisi berlawanan.
- Di SMC ini punya pola yang konsisten--jadi memudahkan trader, selain itu juga kamu bisa mengenali pola yang berulang kayak Break of Structure (BOS), Change of Character (CHOCH), Order Block (OB) dan Liquidity Grab/ Stop Hunt.
Eits, tapi Smart Money Concept itu bukan holy grail ya, alias bukan strategi perdagangan yang bisa menghasilkan keuntungan secara konsisten. Soalnya kadang banyak yang salah paham dan mikir kalau pake SMC ini pasti bakal cuan, padahal sama seperti yang lainnya--perlu dipelajari. SMC ini tuh konsep dalam memahami suatu tindakan untuk mendapatkan pengetahuan tentang kondisi pasar yang biasa dipakai oleh beberapa investor dalam pengambilan keputusan.
Catat! Tiga Pondasi di Strategi Smart Money Concept
Ada beberapa catatan penting yang perlu diketahui saat memakai strategi di Smart Money Concept, pondasi ini kerap kali menjadi acuan dengan mendalami konsep supply dan demand untuk bisa menguasai pergerakan harga pasar.
- Supply dan Demand: konsep ini bukan hal baru lagi, maka mengingat ini bukan hal baru kamu perlu untuk waspada, khususnya buat kamu yang menerapkan strategi SMC. Faktanya, market itu geraknya selalu karena ada supply dan demand. Nah, di strategi SMC kamu perlu jeli ngelihat setiap pergerakan Harga dan volume tradingnya. Info kayak gini tuh penting banget buat ngerti siapa yang pegang kendali—penjualnya atau pembelinya.
- Likuiditas jadi bagian dasar yang ngaruh ke hasil trading--karena bisa ngaruh ke untung atau rugi. Jadi pastikan kamu nggak asal pilih aset, cari aset yang likuiditasnya oke--biar nggak repot kalau mau dijual atau misalkan mau keluar dari posisi.
- Manajemen risiko itu ibarat jadi tameng peperangan kamu di market. Ini penting banget buat jagain modal kamu biar nggak menghilang begitu aja kalau misalkan market lagi bermasalah. Fyi, manajemen risiko tuh nggak cuma soal pasang stop loss doang, tapi juga buat ngatur seberapa gede posisi yang bakalan kamu ambil, kapan ambil profit sampai ke nyebar aset biar nggak nyangkut di satu tempat doang.
Konsep ini didasari asumsi bahwa aktivitas smart money yang merujuk pada pengetahuan sebuah institusi itu berpengaruh pada pergerakan harga pasar--karena institusi punya kemampuan untuk bisa memperkirakan keadaan pasar secara lebih akurat daripada trader retail.
Trader Retail vs Smart Money Concept, Apa Bedanya?
Kalau retail trader tuh biasanya individu yang main trading sendiri, dari rumah aja, dan pake akun broker biasa yang seringkali mengikuti strategi mainstream kayak moving average, RSI, atau Fibonacci. Retail trader tuh biasanya pake indikator, tapi ada kalanya indikatornya tuh ngejar harga--bukan memprediksi niat market mover, contohnya misal RSI overbought, bisa jadi itu harga baru mulai naik–jadinya banyak trader retail yang buru-buru keluar-masuk—bahkan ada juga yang malah nyangkut.
Ada beberapa hal mengapa banyak yang tertarik menjadi trader ritel diantaranya adalah karena fleksibilitasnya yang bisa dilakukan kapan aja dan dimana aja, selain itu juga trader ritel bisa diakses mudah dengan modal yang kecil.
Trader retail emang nggak punya pengaruh gede ke arah market, tapi sayangnya banyak yang masih kurang disiplin soal manajemen risikonya dan berujung bakal lebih gampang rugi kalau marketnya lagi nggak oke.
Apa Benar Smart Money Lebih Unggul daripada Trader Retail?
Ngomongin soal Smart money vs trader retail, dua-duanya punya gaya main serta kelebihannya sendiri-sendiri. Walaupun Smart money kelihatan lebih unggul karena mainnya gede dan rapi, tapi meskipun begitu bukan berarti trader retail nggak bisa sukses di pasar forex, lho!
Masih ada cara biar trader retail bisa main kayak smart money, mau tau triknya apa aja? Cek di sini!
- Biar bisa ala-ala smart money, trader retail bisa mulai belajar baca pola harga dan volume. Mulai dulu dari analisis volume dan order flow—dua hal itu itu bisa bantu kamu baca pasar lebih jeli.
- Biar nggak boncos saat pasar lagi nggak bersahabat, trader retail bisa pake stop loss dan risk management yang oke.
- Punya rencana trading yang matang itu penting banget, soalnya kalau cuma ngandelin perasaan pas lagi trading bisa jadi penyebab gagalnya trader retail.
- Biar trading-nya nggak ngasal, coba belajar dari mentor yang sudah pro dan baca informasi dari sumber terpercaya--hal ini bisa bantu kamu menambah wawasan dan ngerti arah market, jadi nggak asal entry.
Trading Forex Lebih Mudah!
Kesimpulan
Dengan kamu ngerti cara kerja Smart Money lewat konsep kayak order block,struktur pasar dan likuiditas, maka trader retail pun bisa jadi peka terhadap arah pasar yang bukan cuma ngikutin perasaan aja. Intinya kamu juga harus disiplin pakai risk management, dan punya rencana trading yang jelas.
Jadi bukan soal seberapa besar modal kamu, tapi seberapa pintar kamu mengelola risiko dan ngikutin jejak pergerakan yang bener.
Biar makin mantap, gabung jadi bagian FOREXimf, dan berkesempatan ikutan sesi khusus edukasi dan layanan penunjang lainnya terkait trading untuk membantu kamu jadi trader yang lebih siap!