FOREXimf.com - Tak terasa waktu sudah berlalu begitu lama, ada yang tahu kalo trading forex sudah dilakukan berabad abad lalu? Ya, trading forex tercatat dalam sejarah pertama kalinya di peradaban Mesopotamia.
Ditandai dengan adanya Bursa Valuta Asing Awal, sistem perdagangan valuta asing telah ada sejak perdagangan internasional terus berkembang, dengan praktik tukar-menukar mata uang yang dimulai di peradaban ini. Namun lebih terorganisir saat memasuki abad ke 19.
Trading forex secara modern pertama kali diperkenalkan setelah perang dunia ke II, dimulai dari pembentukan sistem Bretton Woods tahun 1944 Setelah Perang Dunia II, sistem ini memperkenalkan nilai tukar tetap antara mata uang dan dolar AS yang dijamin oleh emas.
Ini adalah salah satu langkah awal menuju pengaturan forex yang lebih formal.
Market Forex adalah cerminan dari dinamika global, dipengaruhi oleh perubahan kebijakan ekonomi, politik, dan sosial di seluruh dunia.
Dalam 40 tahun terakhir, sejumlah peristiwa besar telah membentuk pergerakan mata uang global.di sini FOREXimf mau bahas bagaimana peristiwa-peristiwa ini mempengaruhi market Forex dan pelajaran yang bisa diambil oleh trader.
Peristiwa Besar Ekonomi dan Politik yang Mengubah Forex Trading
1. Plaza Accord (1985)
- Latar Belakang: Kesepakatan antara negara-negara G5 (AS, Jepang, Jerman Barat, Prancis, dan Inggris) untuk melemahkan dolar AS yang terlalu kuat.
- Dampak: Dolar AS terdepresiasi signifikan terhadap mata uang lainnya, seperti Yen Jepang dan Deutsche Mark, membuka peluang trading di pasar dengan volatilitas tinggi.
- Pelajaran: Intervensi pemerintah, seperti Plaza Accord, menunjukkan betapa kuatnya dampak kebijakan moneter pada pasar forex. Dalam hal ini, pemerintah negara-negara G5 secara kolektif memutuskan untuk melemahkan dolar AS yang terlalu kuat, sehingga memberikan peluang besar bagi trader yang bisa memanfaatkan pergerakan ini.
Dalam jangka panjang, trader forex belajar bahwa mengikuti tren politik dan ekonomi global serta mengerti bagaimana pemerintah atau bank sentral memanipulasi nilai mata uang merupakan bagian penting dari strategi trading yang sukses.
2. Krisis Keuangan Asia (1997-1998)
- Latar Belakang: Krisis dimulai dengan jatuhnya Baht Thailand dan menyebar ke seluruh Asia Tenggara.
- Dampak: Mata uang regional seperti Rupiah Indonesia dan Ringgit Malaysia mengalami devaluasi tajam. Dolar AS dan Yen Jepang menjadi mata uang safe haven.
- Pelajaran: Krisis Asia mengajarkan bahwa krisis keuangan regional dapat memicu volatilitas ekstrem di pasar forex global, terutama terhadap mata uang negara-negara berkembang. Mata uang seperti Rupiah Indonesia dan Ringgit Malaysia mengalami devaluasi yang sangat tajam, sementara dolar AS dan Yen Jepang menjadi mata uang "safe haven" yang banyak diminati.
Krisis ini menunjukkan bahwa krisis regional dapat menyebar dengan cepat ke pasar global, dan trader yang tidak siap untuk menghadapi pergerakan tajam seperti ini dapat mengalami kerugian besar. Sebaliknya, trader yang bisa memahami dan memanfaatkan momen tersebut akan mendapatkan keuntungan.
3. Krisis Keuangan Global (2008)
- Latar Belakang: Runtuhnya pasar perumahan AS menyebabkan krisis keuangan global.
- Dampak: Safe-haven currencies seperti Yen Jepang dan Swiss Franc melonjak, sementara dolar AS menguat seiring dengan likuidasi global.
- Pelajaran: Krisis keuangan global 2008 menunjukkan bahwa mata uang safe-haven seperti Yen Jepang dan Swiss Franc menjadi tujuan utama investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian pasar. Di saat yang sama, dolar AS juga menguat sebagai dampak dari likuidasi global yang luas. Fenomena ini memberikan pelajaran penting bagi para trader forex tentang bagaimana pasar berfungsi di tengah krisis besar.
Krisis besar seringkali dipicu oleh faktor ekonomi mendasar, seperti runtuhnya pasar perumahan AS pada 2008. Dalam trading forex, memahami fundamental ekonomi global membantu trader memprediksi mata uang mana yang mungkin terpengaruh, sehingga mereka bisa membuat keputusan lebih cerdas saat memasuki pasar.
4. Brexit (2016)
- Latar Belakang: Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.
- Dampak: GBP/USD mengalami volatilitas ekstrim dengan pelemahan Pound Sterling ke level terendah dalam beberapa dekade.
- Pelajaran: Brexit adalah contoh bagaimana peristiwa geopolitik dapat menciptakan ketidakpastian besar di pasar forex. Setelah referendum Brexit, Pound Sterling (GBP) jatuh tajam terhadap Dolar AS (USD), mencerminkan kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi dari Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Ketidakpastian geopolitik dapat menciptakan pergerakan harga yang tidak terduga. Oleh karena itu, manajemen risiko yang ketat sangat penting untuk melindungi modal dari kerugian besar. Trader yang terpapar risiko Brexit sebaiknya menempatkan stop-loss pada posisi terbuka untuk menghindari kerugian signifikan akibat lonjakan harga yang cepat.
5. Pandemi COVID-19 (2020)
- Latar Belakang: Pandemi global menyebabkan kekacauan ekonomi dan penguncian di seluruh dunia.
- Dampak: Dolar AS menguat tajam pada awal pandemi, tetapi kemudian melemah seiring kebijakan pelonggaran moneter yang besar. Safe-haven seperti Yen Jepang dan Swiss Franc juga mengalami penguatan.
- Pelajaran: Pandemi COVID-19 mengguncang pasar global, memperlihatkan bagaimana krisis kesehatan bisa mempengaruhi pasar forex secara signifikan. Awalnya, Dolar AS melonjak karena investor mencari likuiditas dan keamanan. Namun, kebijakan moneter yang longgar seperti penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, menyebabkan penurunan nilai dolar di kemudian hari.
Pandemi menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam trading. Trader yang cepat beradaptasi dengan perubahan sentimen pasar bisa memanfaatkan momen ketika mata uang safe-haven seperti Yen Jepang (JPY) dan Swiss Franc (CHF) menguat karena ketidakpastian global.
Statistik dan Data Pendukung
- Suku Bunga Fed: Kenaikan suku bunga di AS selama tahun 1980-an mendorong penguatan dolar AS.
- Volatilitas GBP: Pada tahun 2016, GBP/USD mengalami penurunan sebesar 12% hanya dalam dua hari pasca-Brexit, salah satu penurunan terbesar dalam sejarah pasangan mata uang utama.
- Volatilitas COVID-19: Pada puncak pandemi, volatilitas pasar forex melonjak dengan nilai VIX (indeks volatilitas) naik hingga 85 poin pada Maret 2020, mengindikasikan pasar yang sangat berisiko.
Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Solusi Praktis untuk Trader
- Menggunakan Safe-Haven saat Krisis: Trader harus mengenali kapan safe-haven currencies (seperti Yen Jepang dan Swiss Franc) menjadi pilihan terbaik untuk melindungi modal.
- Memantau Kebijakan Moneter: Kenaikan atau penurunan suku bunga sering kali menjadi katalis pergerakan pasar, penting untuk selalu memantau pernyataan bank sentral.
- Strategi Menghadapi Volatilitas: Saat pasar dalam volatilitas tinggi, seperti pasca-peristiwa besar, menggunakan strategi manajemen risiko yang ketat seperti stop-loss yang lebih ketat atau trading dalam ukuran posisi yang lebih kecil sangat penting.
Selalu Update Berita Ekonomi Bareng FOREXimf
Selalu update dengan peristiwa ekonomi dan politik terbaru untuk mengoptimalkan strategi trading Forex di aplikasi QuickPro. Jangan lewatkan peluang dengan mengikuti analisa pasar harian FOREXimf dan bergabunglah dalam komunitas trader kami di grup telegram VIP FOREXimf!