Dolar berbalik dari level tertinggi satu setengah bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Selasa namun tetap berada dalam jalur penguatan, sementara sterling jatuh ke posisi terendah hari ini karena data ekonomi Inggris yang lemah dan kekhawatiran mengenai Brexit yang membebani.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap perdagangan enam mata uang utama, berada di 93,37 setelah sebelumnya mencapai level tinggi satu setengah bulan dikisaran 93,78. Permintaan dolar terus didukung oleh pandangan optimis kenaikan suku bunga A.S. dan prospek stimulus fiskal dari Washington.
Data pada hari Senin menunjukkan bahwa aktivitas pabrik A.S. melaju ke level tertinggi hampir tiga belas dan setengah tahun di bulan September, memperkuat kasus kenaikan suku bunga Desember oleh Federal Reserve. Ekspektasi bahwa suku bunga akan naik membantu mendukung dolar dengan membuat aset A.S. lebih menarik bagi investor yang mencari hasil.
Dolar menguat terhadap yen, dengan USD / JPY naik 0,32% menjadi 113,12. Sementara Euro sedikit berubah dengan EUR / USD di 1.1738, tidak jauh dari level terendah satu setengah bulan di 1,1695 semalam.
Mata uang tunggal tetap bertahan setelah wilayah Catalan di Spanyol nampaknya banyak memilih untuk memilih kemerdekaan dalam sebuah referendum selama akhir pekan yang oleh pemerintah pusat telah dinyatakan ilegal.
Krisis politik berikutnya telah menambah kekhawatiran mengenai risiko politik di zona euro seminggu setelah aliansi konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel kehilangan tempat dalam pemilihan negara tersebut.
Sentimen pada sterling terpukul setelah data yang menunjukkan bahwa aktivitas di sektor konstruksi Inggris jatuh untuk pertama kalinya dalam 13 bulan di bulan September menambah kekhawatiran bahwa ekonomi kehilangan momentum.
Sterling berada di bawah tekanan jual tambahan setelah Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox mengatakan jika tidak ada kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa pada bulan Maret Inggris tidak akan memiliki pilihan kecuali untuk pergi. Ucapan tersebut menambah kekhawatiran akan prospek Brexit yang keras.
Pound diperdagangkan di posisi terendah lebih dari dua minggu terhadap dolar, dengan GBP / USD bertahan turun 0,32% pada 1,3235.
Di tempat lain, dolar Australia melemah setelah bank sentral negara tersebut mempertahankan suku bunga stabil pada hari Selasa seperti yang diharapkan dan memperingatkan bahwa dolar Australia yang lebih kuat akan membebani pertumbuhan dan inflasi.